Membran sel atau membran plasma adalah batas kehidupan, batas yang memisahkan sel hidup
dari sekelilingnya yang mati. Lapisan tipis yang luar biasa ini
tebalnya kira-kira hanya 8nm (dibutuhkan lebih dari 8000 membran plasma
untuk menyamai tebal kertas halaman ini) membran plasma mengontrol
lalulintas ke dalam dan keluar sel yang dikelilinginya. Seperti semua
membran biologis,
membran plasma memiliki permeabilitas selektif; yakni, membran ini
memungkinkan beberapa substansi dapat melintasinya dengan lebih mudah
daripada substansi yang lainnya. Salah satu episode paling awal dalam
evolusi kehidupan mungkin berpa pembentukan membran yang membatasi suatu
larutan yang mempunyai komposisi yang berbeda dari larutan
sekelilingnya, tetapi masih bisa melakukan penyerapan nutrient dan
pembuangan produk limbahnya kemampuan sel untuk membedakan pertukaran
kimiawainya ini dengan lingkungannya merupakan hal yang mendasar bagi
kehidupan, dan membran plasma inilah yang membuat keselektifan ini bisa
terjadi.
Fungsi Membran Sel
Membran sel berfungsi sebagai barier semipermeabel yang memungkinkan molekul yang berukuran kecil dapat keluar masuk ke dalam sel. Hasil pengamatan mikroskop elektron terhadap membran sel menunjukkan bahwa membran sel merupakan lipid bilayer. (disebut sebagai fluid-mosaic model). Molekul penyusun utama adalah fosfolipid, yang terdiri dari bagian kepala yang polar (hidrofilik) dan dua ekor nonpolar (hidrofobik). Fosfolipid ini tersusun atas bagian nonpolar membentuk daerah hidrofobik yang diapit oleh daerah kepela yang pada bagian dalam dan luar membran.B. KOMPISISI KIMIA MEMBRAN SEL
Semua membran disusun dari lemak dan protein di mana setiap komponen diikat oleh ikatan nonkovalen. Selain lemak dan protein, membran sel juga mengandung karbohidrat.
Rasio antara lemak dan protein bervariasi bergantung tipe membran
seluler misalanya antara membran pasma dan retikulum endoplasma atau pun
tipe organisme misalnya antara prokariot dan eukariot. Sebagai membran mitokondria memiliki rasio protein/lemak yang tinggi dibandingkan membran plasma pada sel darah merah.
Lipid
Lipid pada membran tersusun atas fosfolipid (lemak yang bersenyawa dengan fosfat). Fosfolipid merupakan lipid yang jumlahnya paling melimpah dalam sebagian besar membran. Kemampuan fosfolipid untuk membentuk membran disebabkan oleh struktur molekulernya. Fosfolipid
merupakan suatu molekul amfipatik yang berarti bahwa molekul ini
memiliki daerah hidrofilik maupun daerah hidrofobik. Sebagian besar membran mengandung fosfat, Molekul fosfat ini bersifat hidrofilik (dapat mengikat air) sedangkan molekul lemak bersifat hidrofobik (tidak dapat mengikat air)
Komponen lemak lain adalah kolesterol di mana pada hewan tertentu dapan mencapai 50% dari molekul lemak yang terdapat pada membran plasma. Kolesterol tidak terdapat pada sebagai besar membran plasma tubuhan dan bakteri.
Lipid
yang terdapat pada selaput dapat diekstrak dengan kloroform, eter dan
benzene. Dengan menggunakan kromatografi lapis tipis dan kromatografi
gas, dapat diketahui komposisi lipid pada selaput sel. Lipid
yang selalu dijumpai adalah fosfolipid, sfingolipid, glikolipid dan
sterol. Kolesterol merupakan lipida terbanyak yang menyusun selaput sel.
Karbohidrat
Peran karbohidrat
membran dalam pengenalan sel dengan sel kemampuan sel untuk membedakan
tipe-tipe sel yang bertetangga, bersifat krusial bagi fungsi organisme.
Misalnya, penting untuk memilah-milah sel menjadi berbagai jaringan dan
organ dalam embrio hewan. Pengenalan sel dengan sel juga menjadi dasar
penolakan sel asing (penolakan organ cangkokan atau transplantasi) oleh
sistem kekebalan. Karbohidrat pada membran biasanya merupakan rantai
pendek bercabang yang tersusun kurang dari 15 unit gula sebagjan
diantaranya berikatan kovalen dengan lipid, membentuk molekul yang
disebut glikolipid (glycolipid ). Akan tetapi sebagian besar karbohidrat berikatan kovalen dengan protein, membentuk glikoprotein.
Protein
Protein membran
tersusun atas glikoprotein atau protein yang bersenyawa dengan
karbohidrat. Bergantung pada tipe sel dan organel tertentu dalam sel,
membran memiliki 12 sampai lebih dari 50 macam protein berbeda. Protein
ini tidak disusun secara acak tetapi setiap lokasi dan orientasinya
disusun pada posisi relatif tertentu pada lipid bilayer. Protein pada
membran tidak simetris yakni bagian luar membran dan bagian dalam
membran tersusun berbeda. Posisi seperti ini memungkinkan membran
sebelah luar beriteraksi dengan dengan ligan sektraseluer seperti hormon
dan faktor pertumbuhan sedangkan bagian dalam dapat berinteraksi dengan
molekul sitoplasma seperti protein G atau protein kinase. Terdapat dua
lapisan utama protein membrane.
Protein integral
Protein
integral adalah protein yang berpenetrasi kedalam lipid bilayer.
Protein ini dapat menembus membran sehingga memiliki domain pada sisi
ekstra seluler dan sitoplasmik dari membran. Protein integral umumnya
merupakan protein transmembran, dengan daerah hidrofobik yang seluruhnya
membentang sepanjang interior hidrofobik membrane tersebut. Daerah
hidrofobik protein integral terdiri atas satu atau lebih rentangan asam
amino nonpolar, yang biasanya bergulung menjadi helix a. pada ujung
hidrofilik molekul ini dipaparkan kelarutan aqueous pada kedua sisi
membrane.
Protein perifer
Protein
periferal sama sekali tidak tertanam dalam bilayer lipid. Seluruhnya
berlokasi dibagian luar dari lipid bilayer, baik itu di permukaan
sebelah ekstraseluler maupun sitoplasmik dan berhubungan dengan membran
malalui ikatan non kovalen. Protein ini merupakan angota yang terikat
secara longgar pada permukaan membran, sering juga pada bagian protein
integral yang dibiarkan terpapar. Protein pada membran menentukan
sebagian besar fungsi spesifik membran.
Lipid anchor protein
Terdapat disebelah luar lipid bilayer tetapi berikatan secara kovalen dengan molekul lemak yang terdapat pada lipid bilayer.
Protein membran plasma memiliki fungsi yang sangat luas antara lain sebagai protein pembawa (carrier)
senyawa melalui membran sel, penerima isyarat (signal) hormaonal dan
meneruskan isyarat tersebut ke bagian sel sendiri atau sel lainnya.
Protein selaput plasma juga berfungsi sebagai pengikat komponen
sitoskeleton dengan senyawa-senyawa ekstraseluler. Protein-protein
permukaan luar memberikan cirri individual sel dan macam protein dapat
berubah sesuia dengan diferensiasi sel. Protein-protein pada membran sel
banyak juga yang berfungsi sebagai enzim terutama yang terdapat pada
selaput mitokondria, retikulum endoplasma dan kloroplas. Sebagai contoh,
senyawa-senyawa fosfolipid membran plasma disintesis oleh enzim-enzim
yang terdapat pada membran retikulum endoplasma.
Protein
membran sel memiliki kemampuan bergerak, sehingga dapat berpidah
tempat. Perpindahan berlangsung ke arah lateral dengan jalan difusi.
Namun tidak semu protein mampu berpindah tempat. Beberapa jenis protein
integral tertahan dalam selaput oleh anyaman molekul-molekul protein
yang berada tepat di bawah permukaan dalam selaput plasma. Anyaman ini
berhubungan dengan sitoskelet atau rangka sel.
Struktur
fisiko-kima protein selaput sel kurang diketahui, mengingat bahwa
bentuknya sangat bervariasi. Berdasarkan kajian mikroskopis dan teknik
freeze fracture diketahui bahwa protein dalam selaput sel berbentuk
globular.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar